Rabu, 22 April 2015

Wakil Ketua MPR RI Meninjau Persemaian Belian

Dahulu Kabupaten Melawi merupakan daerah yang masih banyak ditemui pohon ulin. Namun dalam satu dekade ini seiring berjalannya penebangan hutan baik secara legal maupun illegal, meluasnya areal perkebunan, kebakaran hutan serta eksploitasi besar-besaran terhadap pohon ulin menyebabkan populasi tanaman tersebut mulai berkurang drastis. Bahkan di sekitar daerah hilir Kabupaten Melawi hampir sulit ditemui tegakan ulin yang masih berdiri atau mungkin bisa dikatakan sudah tidak ada lagi. Tegakan ulin hanya bisa ditemui di daerah hulu seperti di Kecamatan Sokan, Menukung dan Ella Hilir.

Melihat fenomena di atas, maka pemerintah daerah merasa prihatin dan tergugah untuk melestarikan populasi tanaman ulin atau belian ini dengan cara mengembangkan tanaman endemik Kalimantan Barat ini melalui persemaian ulin atau belian.

Sebagai tindakan awal mulai tahun 2015 Pemerintah Daerah Kabupaten Melawi menargetkan pembuatan bibit ulin sebanyak 30.000 batang dan selanjutnya secara bertahap akan dianggarkan setiap tahunnya untuk menghasilkan bibit ulin sebanyak 200.000 batang. Harapannya bibit yang dihasilkan dari persemaian tersebut nantinya akan ditanam di kawasan hutan yang kondisinya mulai kritis sekaligus sebagai bentuk implementasi kegiatan Rehabilitasi Hutan dan Lahan, mengingat luas daratan di Kabupaten Melawi 69,14 % merupakan kawasan hutan dengan luas sebesar 735.806,26 Ha dan lahan yang kritis sebesar 195.136,40 Ha.

Dengan adanya persemaian ulin atau belian ini, nantinya salah satu ikon tanaman endemik Kalimantan Barat ini bisa terjaga kelestariannya. Oleh karena itu, Pemerintah Daerah Kabupaten Melawi sangat konsern guna mewujudkan kelestarian tanaman belian tersebut dan itu semua perlu ada perhatian dan dukungan dari kita semua khususnya pemerintah pusat agar ke depan tanaman ulin atau belian ini tidak punah.

Sebagai bentuk perhatian dan dukungan, pada hari Minggu tanggal 15 Maret 2015 yang lalu Wakil Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) Republik Indonesia, Dr. Oesman Sapta beserta anggota DPR RI dan DPD RI serta Kesekjenan MPR RI didampingi oleh Bupati Melawi, H. Firman Muntaco, SH, MH melakukan peninjauan lokasi persemaian ulin atau belian serta melakukan penyemaian secara simbolis bibit ulin atau belian. Berikut ini dokumentasinya :

Pak Wito Mulyono memberikan informasi mengenai persemaian belian

OSO didampingi Bupati Melawi melakukan penyemaian simbolis

Dalam kunjungannya, Wakil Ketua MPR RI mengatakan bahwa persemaian ulin atau belian ini merupakan persemaian ulin atau belian yang pertama dikembangkan di Kalimantan Barat dan ini bisa dijadikan contoh bagi kabupaten lain. Selain itu beliau juga mengajak pemerintah daerah dan masyarakat untuk menjaga dan melestarikan tanaman ulin atau belian mengingat tanaman ini merupakan tanaman endemik Kalimantan Barat yang keberadaannya sudah mulai hampir punah. Setelah memberikan arahan dan melakukan penyemaian belian secara simbolis, Wakil Ketua MPR RI dan Bupati Melawi beserta rombongan meninggalkan lokasi persemaian.

Dengan adanya respon positif pemerintah daerah dan dukungan dari Wakil Ketua MPR RI tentang persemaian ulin atau belian tentu memberikan angin segar dalam mewujudkan kelestarian tanaman endemik Kalimantan Barat ini. Dan harapan yang lebih besar dengan adanya persemaian ulin atau belian ini semoga Kalimantan Barat khususnya Kabupaten Melawi mampu memulihkan kawasan hutan yang kritis menjadi hijau kembali.

"Pecahnya biji Belian, suatu petanda harapan itu akan jadi kenyataan.."

Semoga..


>> Baca selanjutnya..